Sejarah orang-orang Madura. Cerita suku Madura. Legenda di Madura. Kebudayaan Madura. Jalan-jalan ke Madura. Raja-raja Madura.

1.20.2016

Respons Tagar, "KamiTidakTakut"!

Kasus teror hotel Sarinah meletupkan gempita tagar, 'Kami tidak Takut'. Saya jadi teringat sejumlah keadaan yang kerap memantik emosi. Bahkan, sampai bakar amarah sampai di ubun-ubun!



doc. unseriousdaily.blogspot.com


Ya bagaimana. Di tengah cuaca cukup panas. Jalanan macet, ndilalah muncul tukang becak menyelip begitu saja di sela-sela kendaraan. Menambah suasana semakin tidak terkendali. Atau, mendadak sebuah angkot yang melacu cepat, bergegas minggir ke tepian jalan tanpa aba-aba. Menurunkan atau keinginan menunggu penumpang. Bisa ditebak. Macetnya tambah-menambah.

Saya juga pernah disuruduk taksi dari belakang. Padahal,
selain bergerak lambat, posisi saya cukup berada di pinggir. Saya terpental dari motor. Tak peduli motor tergeletak tengah jalan, saya datangi sopirnya. Nggak tahunya dia yang marahi saya duluan. Busyet dah. Bikin emosi kian ngamuk saja. Setelah saya bilang saya jalan pelan, dan posisi di pinggir, barulah dia jadi (agak) mengalah.

"Jadi, motor saya Anda lihat ada kerusakan. Tentu saya minta ganti-rugi," kata saya. Wajah sopir taksi sedikit pucat, tapi madih berusaha kelihatan tidak bersalah. Tapi diam-diam saya melihat wajah letih nan payah si sopir taksi. Saya rangkul dia.

"Anda sama seperti saya. Berada di jalan demi keluarga," kata saya. "Motor saya rusak, tapi saya beruntung tanpa luka, kecuali cuma memar. Silakan lanjutkan cari penumpang. Semoga Anda lebih berhati-hati..." Mendengar ucapan saya, dia tertunduk. Saya cuek. Segera ambil motor dan berlalu. Untung motor cuma patah spion dan kacanya pecah.

Apa yang diperbuat sopir taksi, maupun tukang becak yang abaikan nyawa dan keselamatan, mewakili apa yang termaktub dalam tagar, 'Kami tidak Takut'. Demi anak dan istri, mereka menyambut hidup dengan tebal muka atas kematian. Tokh, hidup atau mati sama saja, mungkin begitu pikir mereka. Cari kerja sulit. Adanya hanya pekerjaan yang sedang mereka tekuni saat ini. Sedang bila tidak nekat, mereka tidak bisa makan. Mati juga. Tokh halal yang mereka lakukan demi memperoleh penghasilan dan mengepulnya asap dapur.

Bukan sekali saya dibikin emosional. Berkali-kali. Hanya saja amarah itu sontak lenyap begitu melihat wajah, keringat dan betapa keras perjuangan mereka di jalanan demi sesuap nasi. Saya malah merasa diri says sangat hina jika sudah merasakan sorot mata mereka yang kelelahan. Betapa begitu gampangnya saya bersikap negatif. Meski memang sejatinya mereka jelas-jelas melanggar dan mengacau suasana lalu lintas. Bagaimana itulah bentuk pertaruhan nyawa mereka demi keluarganya. Yang saya pikirkan, betapa besar ketabahan mereka melawan kehidupan.

Ya bagaimana lagi. Mungkin mereka sudah berusaha cari kerja yang lebih baik, tapi nyatanya hanya itu yang bisa mereka lakukan. Susah jika harus salahkan mereka 100%. Terkadang muncul rasa bangga bercampur trenyuh.

Tiba-tiba saya terbayang diri sendiri. Sudah seberapa keras saya bertaruh nyawa agar mampu menjadi sosok-sosok muda yang kreatif? Sosok-sosok muda yang nantinya bisa membuatkan sebanyak mungkin lapangan kerja untuk mereka-mereka yang bertarung hidup di jalanan itu?

Jika tagar #KamiTidakTakut sudah menggema kemana-mana, kiranya perlu juga digemakan tagar #beraniCiptakanLapanganKerja!
Share:

Definition List

Unordered List

Support