Sejarah orang-orang Madura. Cerita suku Madura. Legenda di Madura. Kebudayaan Madura. Jalan-jalan ke Madura. Raja-raja Madura.

2.12.2016

Mari, Kudebat Kau!


Lelaki itu. Menatapnya dalam. Menghembuskan asap rokok, kemudian tersenyum. Kukumpulkan seluruh logika. Mendebatnya sedemikian rupa. Banyak pertanyaan yang tak ia jawab. Mungkin dia sudah menyerah kalah. Muncul rasa bangga di dalam hatiku. Kukira dia orang hebat nan jenius. Oh, ternyata.

"Orang mencari ilmu sebanyak-banyaknya, menurutmu untuk apa?" tanyanya. Sinis aku tersenyum. Dia berusaha alihkan topik rupanya.


"Biar pintar, cerdas bin jenius. Pertanyaan remeh temeh kok ditanyakan, huh!"

"Sekarang engkau sudah pintar bin jenius. Beberapa pertanyaan gagal kujawab bukan?"


Aku semakin sinis saja tersenyum.


"Kalo sudah jenius, lalu apalagi yang kau cari
?"


Mataku menyipit. Memandangnya serius. Memang sepele, tapi mencari jawabannya bikin blank pikiran. Kulihat ia kembali menikmati kepulan asap rokok yang ia hembus bebas ke udara.


"Apa kau sudah merasa puas dan bahagia selama kau jalani hidup ini?"

"Dasar. Kau pikir aku hidup menderita apa??"


Ia tertawa terkekeh.


"Aku hanya bertanya. Itu juga tak memerlukan jawaban. Terkadang, kita perlu sesekali merasakan apa yang pertanyakan. Tanpa perlu memaksa diri untuk bersikeras berpikir demi menemukan jawabannya..."


"Hei. Pertanyaan itu harus dipikir biar ketemu jawabannya. Bukan malah dirasa-rasakan segala!"


Ia tertawa terbahak. Kembali ia hisap sebatang rokok dengan asyik. Aneh. Kami berbincang hampir satu jam, tapi asbak masih bersih. Dan belum sekalipun rokok itu habis. Kuambil pak rokok di depannya. Masih tersulut satu batang?


"Rokok ini emang sedari tadi nggak tak sulut kok..." katanya. Berarti kepulan asap rokok yang kulihat tadi?


"Itulah bedanya antara membaca buku, dan merasakan apa yang kita baca. Di situ tersimpan makna. Buku itu isinya cuma tulisan. Maknanya takkan kelihatan..."


"Tak kelihatan?"


"Kau melihat rokok ini tersulut, karena akalmu tidak jalan. Apa yang dilihat dan dirasakan jadi berlainan. Tapi kau benar. Aku ini memang sedang merokok, meski nggak tak sulut. Tetap nikmat...” (2016)

Share:

Definition List

Unordered List

Support